Sabtu, 19 Maret 2011

BUDAYA NYIRIH MASYARAKAT KLATEN

Menyirih atau mengunyah sirih dan pinang memang bukan hanya kebiasaan milik masyarakat penduduk di klaten, melainkan juga kebiasaan masyarakat di daerah-daerah pelosok jawa tengah. Tradisi nyirih, berawal dari mana tidak ada yang tau, atau bagaimana tradisi ini dapat merata di seluruh penduduk negeri.

Ada sedikit pengalaman saya ketika saya berkunjung ke tempat asal saya yang disana adalah tempat tinggal nenek saya, “ketika saya mengunjungi nenek saya yang ada di klaten (5 Maret 2011 ), saya berbincang dengan sekumpulan nenek-nenek yang sedang asyik menyirih atau dalam bahasa jawa di sebut (nginang) sambil tertawa-tawa , termasuk nenek saya, saya perhatikan memang menginang atau menyirih itu merupakan hoby yang sering dilakukan, di tengah perbincangan, nenek mulai melinting daun sirih, kemudian mengisi lintingannya dengan kapur, dan pinang, setelah itu dikunyah secara perlahan-lahan.seperti makan permen karet. Nenek berkata bahwa nyirih bisa juga bermakna kerukunan, ketika nenek menyuruh saya untuk mencoba, saya pun mulai ragu apakah saya berani mencobanya atau tidak”.

Saya menggigit ujung potongan buah pinang. Terasa pahit dan kesat. Lalu saya mengunyah lintingan sirih dan kapur. Rasanya berubah sedikit pedas seperti peppermint. Produksi air liur meningkat, dan air liur menjadi berwarna orenges semu merah. Mungkin karena ini pengalaman pertama kali dan saya tidak terbiasa, saya tak tahan mengunyah sirih lama-lama. Padahal nenek dan teman-teman yang saya lihat sedang nyirih dapat dengan santai nyirih sambil ngobrol. Setelah mengeluarkan sisa daun sirih dan pinang, rasa yang ditimbulkan di mulut seperti sehabis menggosok gigi. Segar, kesat dan terasa bersih. Ini timbul dari daun sirih yang memiliki sifat alami sebagai antiseptik atau membunuh kuman.Mungkin pada zaman dahulu, nyirih memang digunakan untuk membersihkan mulut sebelum mengenal sikat dan pasta gigi. nenek pun menjelaskan filosofi nyirih kepada saya. Daun sirih diibaratkan kulit manusia, membungkus tulang yang putih yaitu kapur, dan daging yang diwakili oleh buah pinang. Lalu jadi air yang merah, yang berarti darah. Tatanan hidup Suku Bayan memang syarat makna dan filosofi. Mereka memegang teguh ajaran leluhur yang disebut "metu telu". Yaitu sumber kehidupan di dunia berasal dari yang tiga, yang melahirkan (seperti manusia), yang bertelur (seperti unggas), dan yang tumbuh (seperti tanaman). Ternyata si nenek dan teman-temannya tadi adalah penikmat sirih pinang. Bahkan setiap kali kita berkunjung dari satu rumah penduduk ke rumah penduduk lainnya kita pasti disuguhkan untuk menyirih. Sebab, sirih pinang ini selalu dibagikan ketika upacara adat atau ketika kita bertamu ke rumah saudara. Maka tak heran, menyirih ini menjadi kebiasaan yang umum di masyarakat klaten.

Menyirih atau nyirih ini memang bukan monopoli masyarakat klaten, melainkan juga dapat kita jumpai di komunitas masyarakat tradisional lainnya di Nusantara, seperti di Jawa, Bali, Sunda, Dayak, dan lain Sebagainya. Entah darimana sumber ide mengunyah sirih ini diperoleh awalnya? Mungkin juga akar kebiasaan mengunyah sirih ini berasal dari tradisi agama hindu–jika melihat kemiripan tersebut–akan tetapi hal itu masih diperlukan pembuktiannya lebih jauh.

Khusus di NTT, sirih pinang yang biasa dikunyah setiap saat itu terdiri dari beberapa lembar daun sirih, buah pinang, dan kapur. Komposisi berapa lembar daun, pinang, dan kapur tersebut, tergantung kepada selera masing-masing. Konon, menurut pengalaman para penggemar sirih, komposisi yang kurang pas dari ketiga bahan tersebut bisa membuat si pengunyah mabuk, semacam ekstase hingga muntah-muntah atau pening tujuh keliling. Tapi bagi yang sudah terbiasa, mereka sudah paham takaran yang pas buat dirinya sendiri. Ketika dikunyah, maka otomatis sirih pinang ini seperti diperas, sehingga mengeluarkan air yang bercampur dengan liur si pengunyah. Sensasi untuk meludah lahir dari proses ini. maka jangan heran, ketika mengunyah sirih pinang ini maka kita akan selalu ingin meludah dan meludah. Hal ini tentu wajar, bahkan cawan tempat untuk meludah pun sudah disediakan tersendiri.

Kesan yang lahir dari kegiatan menyirih bersama-sama ini adalah timbulnya rasa kebersamaan satu sama lain. Ada rasa kekeluargaan yang muncul jika sama-sama memiliki hobi mengunyah sirih pinang. Antara senang dan menahan pahit ketika mengunyah sirih, ingatan penulis melayang pada sosok  nenek. Seorang perempuan jawa di kampung ibunda dahulu yang juga hobi “nginang”di daerah wonogiri, tetapi dengan bahan baku tembakau. Namun, gigi dan ludahnya juga merah seperti teman-teman nenek.

Dan yang perlu dicetak tebal dengan tinta merah dari cerita ini adalah bahwa ada satu adat kebiasaan dari masyarakat kita yang hampir punah, yaitu kebiasaan mengunyah sirih pinang. Apapun penyebab punahnya kebiasaan itu, mungkin menarik bagi kita untuk menelusurinya. Sama menariknya dengan mencari tahu, darimana asal kebiasaan tersebut.


Adapun bahan-bahan untuk nyirih :
a.    Sirih
Sirih adalah tanaman yang tumbuh di kawasan tropika Asia, Madagaskar, Timur Afrika, dan Hindia Barat. Sirih yang terdapat di Semenanjung Malaysia terdiri atas empat jenis, yaitu sirih Melayu, sirih Cina, sirih Keling, dan sirih Udang. Dalam bahasa Indonesia, dikenal berbagai nama spesies sirih seperti sirih Carang, Be, Bed, Siyeh, Sih, Camai, Kerekap, Serasa, Cabe, Jambi, Kengyek, dan Kerak.
Dalam ilmu biologi, sirih dikenal dengan nama Piper Betle Linn dalam keluarga Piperaceae. Nama betel adalah dari bahasa Portugis – betle, berasal dari kata vettila dalam bahasa Malayalam di negeri Malabar. Dalam bahasa Hindi, sirih lebih dikenal dengan nama pan atau paan dan dalam bahasa Sunskrit disebut tambula. Bahasa Sri Lanka menyebut sirih dengan bulat, sedangkan dalam bahasa Thailand disebut plu.
Gambar. Daun Sirih

Sirih tumbuh menjalar dan memanjat pada batang pohon atau para-para. Bentuk daunnya bulat lonjong dengan ujung agak lancip. Daun sirih yang subur memiliki ukuran lebar 8 cm – 12 cm, dan panjang 10 cm – 15 cm. Sirih sesuai ditanam di cuaca tropis, di tanah yang gembur dan tidak terlalu lembap, serta cukup air. Sirih Udang memiliki urat daun dan gagang berwarna merah. Sirih Cina mempunyai rasa yang lebih lembut dibanding sirih Melayu. Namun sirih Melayu adalah jenis yang digemari oleh kalangan yang makan sirih, juga banyak dipakai dalam adat resam. Sirih Melayu berdaun lebar dan warnanya hijau pekat. Jenis sirih yang lain, sirih Keling, berukuran kecil dan warnanya hijau gelap, rasanya lebih pedas dan daunnya agak keras.

Rasa pedas sirih disebabkan oleh sejenis minyak yang mengandung fenol dan bahan-bahan terpene. Zat-zat lain yang terkandung dalam daun sirih adalah kalsium nitrat, sedikit gula, dan tanin. Rasa enak daun sirih ditentukan oleh jenis daun sirih itu sendiri, umurnya, cahaya matahari, serta letak daun pada batang sirih. Daun sirih yang paling enak adalah yang terdapat di bagian atas dahan-dahan sisi, dan yang berukuran paling besar. Sirih hutan tidak boleh dimakan, karena selain daunnya keras, juga rasanya tidak enak. Sirih hutan tumbuh  di pohon yang terdapat di hutan hujan tropis.

Daun-daun sirih yang terdapat di bagian bawah dan berukuran kecil dipakai sebagai obat oleh dukun-dukun Melayu. Sirih bertemu urat adalah jenis yang dipilih oleh bidan untuk pengobatan tradisional. Pada saat ini, sirih masih menjadi bagian penting bagi masyarakat Melayu, walaupun tidak banyak lagi orang yang memakannya.

b.    Pinang
Gambar. Pohon Pinang

Pinang adalah tumbuhan tropis yang ditanam karena keindahannya, serta untuk mendapatkan buahnya. Tingginya bisa mencapai 10 meter, bentuknya runcing pada bagian pucuk. Garis tengah batangnya antara 15 cm hingga 20 cm. Buah pinang berwarna hijau pada waktu masih muda, dan apabila sudah masak akan berubah menjadi kuning serta merah.

Nama ilmiah pinang adalah Areca catechu. Dalam bahasa Hindi buah ini disebut supari, dan pan-supari untuk menyebut sirih-pinang. Bahasa Malayalam menamakannya adakka atau adekka, sedang dalam bahasa Sri Lanka dikenal sebagai puvak. Masyarakat Thai menamakannya mak, dan orang Cina menyebutnya pin-lang.

Pohon pinang dibiakkan dengan cara menanam bijinya yang sudah cukup masak. Biasanya biji yang akan ditanam disemai dulu, baru kemudian ditanam dalam pot atau tas plastik. Jika masih kecil, pohon pinang cocok ditanam di dalam pot, tetapi jika sudah besar sebaiknya ditanam di tanah bebas.

Gambar. Buah Pinang
Buah pinang bisa dipakai sebagai obat. Pucuk Areca catechu dan pucuk-pucuk Areca borneensis serta Areca trianda bisa dimakan. Pucuk Areca hutchinsoniana digunakan untuk menghilangkan jamur. Untuk mengobati luka-luka, dapat digunakan ampas pinang yang sudah direbus.

Alkaloid dalam pinang termasuk arekolin, arekaidin, arekain, guvacin, arekolidin, guvakolin, isoguvakolin, dan kolin. Arekolin yang toksid bersifat sebagai obat bius nikotin bagi sistem saraf. Zat ini menyebabkan penyakit ayan yang berakhir dengan kelumpuhan. Akibat lebih fatal adalah kematian, yang terjadi jika pernafasan terhenti.

Arekolin adalah pembasmi parasit dan cacing, serta bersifat seperti asetil kolin. Pinang mengandung lebih kurang 15% tanin merah dan 14% lemak. Buah pinang muda dikunyah dan airnya ditelan untuk mengobati darah dalam air kencing. Jus pinang muda digunakan sebagai obat luar untuk rabun.

c.    Kapur
Gambar. Kapur
Kapur berwarna putih, liat seperti krim yang dihasilkan dari cangkang siput laut yang telah dibakar. Serbuk cangkang tersebut dicampur air agar mudah dioleskan di atas daun sirih. Selain kapur jenis ini, terdapat kapur yang tidak bisa dimakan, yaitu kapur yang digunakan dalam bangunan rumah.

Kapur juga bisa diperoleh dengan membakar batu kapur (kalsium karbonat/CaCO3). Apabila dibakar dengan suhu tertentu kapur akan mengeluarkan gas yang disebut karbon dioksida (CO2) dan menjadi kalsium oksida (CaO). Kalsium oksida ini jika dicampur dengan sedikit air akan mengembang serta menjadi serbuk kapur yang dikenal sebagai kalsium hidroksida (Ca(OH)2).

Oleh : NURI ISFIASTUTI

1 komentar:

  1. KADASLOTO: Online Casino, Sports Betting, Casino
    KADASLOTO: Online Casino, Sports Betting, Casino, Poker. KADASLOTO. TEMPORARY SPORTS BETTING, SPORTS, งานออนไลน์ PROMOTIONAL BONUS. KADASLOTO is a worrione registered 온카지노 office of KARANAMBAD

    BalasHapus